Sabtu, 19 Oktober 2013

Penangkaran Rusa Cariu

Sebenernya jalan-jalannya udah lama banget dari tanggal 31 Desember 2011, tapi baru kepikiran sekarang buat diposting di blog, itung-itung buat info tambahan yang pada bosen weekend cuma jalan-jalan ke "emol" doang. Berhubung niat awal kesana cuma buat jalan-jalan aja jadi maaf yaa kalau banyak foto-foto yang kurang jelas atau modelnya "kenarsisan" hehehe.....
Penangkaran ini bernama Wana Wisata Penangkaran Rusa Cariu, tepatnya berada di Ds.Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, Bogor. Berdiri sejak tahun 1993. Awalnya Penangkaran Rusa ini hanya di khususkan untuk penelitian, tetapi sejak tahun 2003 Wana Wisata ini berada di bawah Perum Perhutani unit III Jawa Barat dan Banten, sejak saat itu Wana Wisata Penangkaran Rusa Cariu dibuka Untuk umum.
Perjalanan menuju cariu ini serasa berada diluar kota, di pedesaan-pedesaan gitu, nama tempatnya saja benar-benar depannya masih memakai nama "desa", rumah-rumah dan suasananya pun khas pedesaan, malahan masih banyak yang mandi di kali.

Setelah memasuki daerah Cariu kita harus mulai fokus memperhatikan jalan karena tidak papan petunjuk besar yang memberikan info dimana penangkaran rusa. Kami pun harus bolak-balik berhenti untuk bertanya kepada warga sekitar. Kami juga sampai bablas sedikit karena tidak melihat papan petunjuk kecil yang terletak di pinggir kiri jalan. Kalau bablas kita bisa sampai di Cianjur atau malahan Bandung.
Dari jalan raya kita belok kiri menurun melewati jalan tanah, sempet takut juga salah belok, karena tempatnya sepi gak kaya tempat wisata. Tapi ternyata 50 M kemudian langsung ketemu dengan pos retribusi pembayaran tiket untuk memasuki tempat wisata ini (sayang lupa foto tempat tiket + lupa juga harga tiket saat itu).
Sehabis membayar biaya retribusi kita akan melewati jembatan yang melintas diatas sungai yang lumayan deras alirannya. Jembatan ini gak pernah terlewat pasti buat jadi spot foto-foto (maph klo ada model narsis).
Sampai diseberang jembatan tersedia beberapa saung-saung kecil untuk tempat beristirahat. Bisa jadi tempat foto-foto lagi juga :p .
Kita tidak disuguhi begitu saja langsung melihat rusa. Untuk melihat "para rusa" kita harus bersusah payah berjalan dahulu melewati jalan tanah yang kanan-kirinya masih ditumbuhi ilalang-ilalang dan pohon-pohon, itung-itung olahraga lha yaa, mumpung dijakarta susah banget buat jalan kaki (sekali lagi, mohon untuk tidak memperhatikan modelnya :p).
Setelah itu kita harus melewati jembatan kecil lagi, tapi kali ini dibawah jembatan bukan air kali lagi, tapi rumput-rumput dan dibawahnya tempat kita bisa berinteraksi dengan para rusa deh (sekali lagi mohon maaf modelnya).
Berhubung sampai disana tengah siang bolong, kata petugas yang berjaga rusa-rusanya juga sedang berteduh ditengah2 hutan, jadi tidak ada rusa yang muncul saat itu, kami pun memutus kan untuk istirahat sebentar sambil menunggu sedikit agak adem dan rusanya banyak yang keluar.
Sembari neduh sambil makan bekal, ternyata ditempat itu juga ada beberapa hewan lain,walaupun tidak banyak.




Gak tau ini namanya burung apa?tapi lucu, kalau diliat-liat mirip burung garuda #sotoy.
Setelah kami dan rusa asik neduh nunggu matahari agak bersahabat, akhirnya bisa juga main-main sama si rusa-rusa ini. Untuk bisa memegang rusa langsung syaratnya kita harus membeli singkong yang telah disediakan oleh petugas (harganya lupa berapa satu kantongnya), jadi kita bisa kasih makan sendiri plus ngelus-ngelus si rusa (kalau gak takut diseruduk hehehe bercanda, rusanya udah pada jinak semua kuk, lucu-lucu lagi).
Disini ada 3 jenis rusa yang ditangkarkan. Pertama, Rusa Totol (axis-axis).

(nurut banget dah si rusa sama doi). Yang kedua Rusa Bawean ( Axis Kuhlii )
 (padahal modelnya tadinya takut ditanduk,sok-sokan aja berani). Yang ketiga Rusa Jawa ( Cervus Timorensis).
Gak lupa numpang narsis-narsisan, mumpung jarang-jarang ngeliat tempat lapang terbuka dipenuhi pohon pinus + ilalang-ilalang.
Dan inilah oleh-oleh yang terakhir dari Penangkaran Rusa Cariu.
Gak ada salahnya sesekali meluangkan waktu disela jadwal yang padat dan tenanga menempuh perjalan sedikit jauh untuk bercengkrama dengan alam dan ciptaan Tuhan lainnya, agar kita bisa bersyukur dan menikmati keindahan yang hakiki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar